Detik Pemergian mu

Ya Rasulullah

07 June 2011

Wanita seperti ape yang kau cari akhi>> ??

0 ulasan
Untuk segala sesuatu, Allah telah menciptakan berpasang-pasangan. Tumbuhan, pepohonan, bunga-bunga, Allah ciptakan dengan keserasian dan keseimbangan. Binatang-binatang memiliki pasangan dari jenisnya, dimana mereka bisa saling melengkapi satu dengan yang lainnya dan bisa mengembangbiakkan keturunan.

Demikian pula manusia, Allah menciptakan manusia dengan bentuk yang sangat indah, dan untuk mereka Allah ciptakan pasangannya. Secara naluriah, manusia akan memiliki ketertarikan kepada lawan jenis. Ada sesuatu yang amat kuat menarik, sehingga laki-laki dengan dorongan naluriah dan fitrahnya mendekati perempuan. Sebaliknya dengan perasaan dan kecenderungan alamiyahnya perempuan merasakan kesenangan tatkala didekati laki-laki.

Allah SWT berfirman, Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan pada apa-apa yang diinginkan, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang (QS. Ali Imran: 14).

Untuk merealisasikan ketertarikan tersebut menjadi sebuah hubungan yang benar dan manusiawi, Islam datang dengan membawa ajaran pernikahan. Sebuah ajaran suci yang menampik kehidupan membujang di satu sisi, namun juga menampik kebebasan interaksi laki-laki dan perempuan di sisi yang lain. Nikah adalah jalan tengah yang membentang antara dua ekstrem tersebut.

Pernikahan akan bernilai dakwah apabila dilaksanakan sesuai dengan tuntunan Islam dan menimbang berbagai kemaslahatan dakwah dalam setiap langkahnya. Dalam memilih jodoh, pikirkan kriteria pasangan hidup yang bernilai optimal bagi dakwah. Dalam menentukan calon jodoh tersebut, dipertimbangkan juga kemaslahatan secara luas. Selain kriteria umum sebagaimana tuntunan fikih Islam, pertimbangan lainnya adalah: apakah pemilihan jodoh ini memiliki implikasi kemaslahatan yang optimal bagi dakwah, ataukah sekedar mendapatkan kemaslahatan bagi dirinya?

Walaupun dalam hadits Rasulullah SAW jelas disebutkan bahwa dalam memilih istri hendaknya mengutamakan akhlak dan agamanya, namun kenyataannya sekarang banyak ikhwan yang lebih mendahulukan kecantikan dibanding agama. Apakah memilih wanita cantik dilarang? Tidak. Itu juga sah-sah saja. Namun hendaknya kriteria cantik ini tidak membuat kita lupa akan kriteria akhlak dan agamanya.

Mari saya beri contoh berikut. Diantara sekian banyak wanita muslimah yang telah memasuki usia siap nikah, mereka berbeda-beda jumlah bilangan usianya yang oleh karena itu berbeda pula dengan tingkat kemendesakan untuk menikah. Beberapa orang bahkan sudah mencapai 35 tahun, sebagian yang lain antara 30 hingga 35 tahun, sebagian usia berusia 25 hingga 30 tahun, dan yang lainnya dibawah 25 tahun. Mereka ini siap menikah, siap menjalankan fungsi dan peran sebagai ibu di rumah tangga.

Anda adalah laki-laki muslim yang telah berniat melaksanakan pernikahan. Usia anda 25 tahun. Anda dihadapkan pada realitas bahwa wanita muslimah yang sesuai kriteria fikih Islam untuk anda nikahi ada sekian banyak jumlahnya. Maka siapakah yang akan anda pilih, dan dengan pertimbangan apa anda memilih?

Ternyata anda memilih si A, karena ia memenuhi kriteria kebaikan agama, cantik, menarik, pandai dan usia masih muda 20 tahun atau bahkan kurang dari itu. Apakah pilihan anda ini salah? Demi Allah, pilihan anda ini tidak salah! Anda telah memilih calon istri dengan benar karena berdasarkan kriteria kebaikan agama, dan memenuhi sunnah kenabian. Bukankah Rasullah saw bertanya kepada Jabir ra:

Mengapa tidak (menikah) dengan seorang gadis yang bisa engkau cumbu dan bisa mencumbuimu? (Riwayat Bukhari dan Muslim). Dan inilah jawaban dakwah seorang Jabir ra: Wahai Rasullah, saya memiliki saudara-saudara perempuan yang berjiwa keras, saya tidak mau membawa yang keras juga kepada mereka. Janda ini saya harapkan mampu menyelesaikan persoalan tersebut, kata Jabir, Benar katamu, jawab Rasullah.

Jabir tidak hanya berpikir untuk kesenangan dirinya sendiri. Ia bisa memilih seorang gadis perawan yang cantik dan muda belia. Namun ia memiliki kepekaan dakwah yang amat tinggi. Kemaslahatan menikahi janda tersebut lebih tinggi dalam pandangan Jabir, dibandingkan dengan apabila menikahi gadis perawan.

Nah, apabila semua laki-laki muslim berpikiran dan menentukan calon istrinya harus memiliki kecantikan ideal, berkulit putih, usia lima tahun lebih muda dari dirinya, maka siapakah yang akan datang melamar para wanita muslimah yang usianya diatas 25 tahun, atau diatas 30 tahun, atau bahkan diatas 35 tahun?

Cantik Tapi…

Sebagaimana yang sudah kita dengar dan baca, bahwa di dunia ini tidak ada manusia yang sempurna. Terlebih lagi wanita yang telah Allah ciptakan dalam keadaan bengkok. Secara kodrat, mereka lebih banyak kekurangan dan kelemahan dibandingkan pria, sebagaimana sabda Rasullah, …Tidaklah aku melihat orang yang kurang akal dan kurang agama lagi potensial melemahkan laki-laki yang kuat selain salah seorang dari kalian (para wanita)… (Riwayat Bukhari dan Muslim)

Hal demikian menuntut para lelaki untuk lebih banyak mengerti wanita, juga lebih bisa memahami kekurangan mereka. Menyangkut kekurangan ini, bukanlah hal yang aneh bila ada wanita yang secara fisik cantik tapi pemboros, atau abid (ahli ibadah) tapi tak bisa memasak, atau ahli memasak tapi pencemburu berat, dan lainnya. Yang demikian itu adalah biasa. Hampir terjadi dan ada pada setiap wanita.

Bagi anda para bujangan, wanita mana yang akan kau pilih, semua tergantung pada anda. Pada dasarnya ini menyangkut kriteria utama anda yang anda tetapkan dan kekurangan-kekurangan yang masih bisa anda toleransi. Tentunya setiap ikhwan berbeda-beda satu ikhwan mungkin menjadikan kecantikan sebagai standar utama, tak peduli bisa masak atau tidak, sementara ikhwan lain mugkin lebih mengutamksn ibadahnya dan tak peduli kekurangankekurangan yang lainnya, dan seterusnya. Yang jelas tak ada wanita di dunia ini yang sempurna seratus persen. Pasti ada saja kekurangannya. Ini hal pertama yang hendaknya dipahami betul.

Kalau Bisa Seperti Nabi…

Kalau kita sedikit menengok sejarah nabi, bagaimana beliau memperistri wanita atau kriteria wanita atau kriteria yang ditetapkan oleh beliau bagi wanita yang menjadi isterinya, maka akan kita dapati nabi lebih mengutamakan agama dan akhlaknya dibanding fisiknya. Itupun masih didasari pada manfaaat dan madharatnya bagi perkembangan Islam. Itulah mengapa Rasulullah hanya menikahi satu wanita yang masih perawan, yaitu Aisyah ra. Sedangkan yang lainnya para janda yang pada umumnya sudah tua. Pelajaran yang bisa kita ambil dari pernikahan Rasulullah ini, bahwa agama hendaknya dijadikan patokan utama dalam memilih seorang wanita, agar nantinya rumah tangga bahagia dunia dan akhirat.

Bagi para Akhwat yang belum memiliki suami, semestinya anda terus menggali potensi untuk meningkatkan kualitas diri. Adapun tuntunan dari Rasulullah agar menjadi seorang wanita pilihan:

1. Taat

Seorang gadis yang biasanya taat kepada orang tua, akan mudah taat pada suami ketika menikah nanti.

2. Enak Dipandang

Tidak harus cantik, dengan mengoptimalkan potensi yang dimilikinya seorang wanita akan membuat senang suaminya.

3. Cinta dan Pasrah

Seorang pria tentu berharap mendapat seorang istri yang mampu mencintai sepenuh hati dan bersikap pasrah. Wanita yang dalam berbuat dan bertingkah laku selalu berupaya menyenangkan suami dam menjauhi hal-hal yang mendatang kebenciannya.

4. Suka membantu

Wanita shalihah adalah yang selalu mengajak suaminya pada kebaikan agama dan dunianya. Bukannya memberatkan, namun justru mengingatkan suami untuk selalu berlaku taat pada Allah SWT, serta memberikan saran dan pendapat demi kemajuan sang suami.

Walaupun kita tidak mendapatkan pasangan ketika di dunia, tetapi kalau kita ahli ibadah Insya Allah akan mendapatkan pasangan ketika di akhirat kelak. Amien…


06 April 2011

Aurat Wanita

0 ulasan


1. Bulu kening
  • Menurut Bukhari, Rasullulah melaknat perempuan yang mencukur atau menipiskan bulu kening atau meminta supaya dicukurkan bulu kening - Petikan dari Hadis Riwayat Abu Daud Fi Fathil Bari.

2. Kaki (tumit kaki) semacam hantu loceng
  • Dan janganlah mereka (perempuan) membentakkan kaki (atau mengangkatnya) agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan - Petikan dari Surah An-Nur Ayat 31. Keterangan : Menampakkan kaki dan menghayunkan/melenggokkan badan mengikut hentakan kaki terutamanya pada mereka yang mengikatnya dengan loceng……

3. Wangian
  • Siapa sahaja wanita yang memakai wangi-wangian kemudian melewati suatu kaum supaya mereka itu mencium baunya, maka wanita itu telah dianggap melakukan zina dan tiap-tiap mata ada zinanya terutamanya hidung yang berserombong kapal kata orang sekarang hidong belang - Petikan dari Hadis Riwayat Nasaii, Ibn Khuzaimah dan Hibban.

4. Dada
  • Hendaklah mereka (perempuan) melabuhkan kain tudung hingga menutupi bahagian hadapan dada-dada mereka - Petikan dari Surah An-Nur Ayat 31.

5. Gigi
  • Rasullulah melaknat perempuan yang mengikir gigi atau meminta supaya dikikirkan giginya - Petikan dari Hadis Riwayat At-Thabrani, Dilaknat perempuan yang menjarangkan giginya supaya menjadi cantik, yang merubah ciptaan Allah - Petikan dari Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim.

6. Muka dan leher
  • Dan tinggallah kamu (perempuan) di rumah kamu dan janganlah kamu menampakkan perhiasan mu seperti orang jahilliah yang dahulu. Keterangan : Bersolek (make-up) dan menurut Maqatil sengaja membiarkan ikatan tudung yang menampakkan leher seperti orang Jahilliyah.

7. Muka dan Tangan
  • Asma Binte Abu Bakar telah menemui Rasullulah dengan memakai pakaian yang tipis. Sabda Rasullulah: Wahai Asma! Sesungguhnya seorang gadis yang telah berhaid tidak boleh baginya menzahirkan anggota badan kecuali pergelangan tangan dan wajah saja - Petikan dari Hadis Riwayat Muslim dan Bukhari.

8. Tangan
  • Sesungguhnya kepala yang ditusuk dengan besi itu lebih baik daripada menyentuh kaum yang bukan sejenis yang tidak halal baginya - Petikan dari Hadis Riwayat At Tabrani dan Baihaqi.

9. Mata
  • Dan katakanlah kepada perempuan mukmin hendaklah mereka menundukkan sebahagian dari pemandangannya - Petikan dari Surah An Nur Ayat 31.
  • Sabda Nabi Muhamad SAW, Jangan sampai pandangan yang satu mengikuti pandangan lainnya. Kamu hanya boleh pandangan yang pertama sahaja manakala pandangan seterusnya tidak dibenarkan hukumnya haram - Petikan dari Hadis Riwayat Ahmad, Abu Daud dan Tirmidzi.

10. Mulut (suara)
  • Janganlah perempuan-perempuan itu terlalu lunak dalam berbicara sehingga berkeinginan orang yang ada perasaan serong dalam hatinya, tetapi ucapkanlah perkataan-perkataan yang baik - Petikan dari Surah Al Ahzab Ayat 32.
  • Sabda SAW, Sesungguhnya akan ada umat ku yang minum arak yang mereka namakan dengan yang lain, iaitu kepala mereka dilalaikan oleh bunyi-bunyian (muzik) dan penyanyi perempuan, maka Allah akan tenggelamkan mereka itu dalam bumi - Petikan dari Hadis Riwayat Ibn Majah.

11. Kemaluan
  • Dan katakanlah kepada perempuan-perempuan mukmin, hendaklah mereka menundukkan pandangan mereka dan menjaga kehormatan mereka - Petikan dari Surah An Nur Ayat 31.
  • Apabila seorang perempuan itu solat lima waktu, puasa di bulan Ramadan, menjaga kehormatannya dan mentaati suaminya, maka masuklah ia ke dalam Syurga daripada pintu-pintu yang ia kehendakinya - Hadis Riwayat Riwayat Al Bazzar.
  • Tiada seorang perempuanpun yang membuka pakaiannya bukan di rumah suaminya, melainkan dia telah membinasakan tabir antaranya dengan Allah - Petikan dari Hadis Riwayat Tirmidzi, Abu Daud dan Ibn Majah.

12. Pakaian
  • Barangsiapa memakai pakaian yang berlebih-lebihan terutama yang menjolok mata , maka Allah akan memberikan pakaian kehinaan di hari akhirat nanti - Petikan dari Hadis Riwayat Ahmad, Abu Daud, An Nasaii dan Ibn Majah.

Petikan dari Surah Al Ahzab Ayat 59. Bermaksud : Hai nabi-nabi katakanlah kepada isteri-isterimu, anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin, hendaklah mereka memakai baju jilbab (baju labuh dan longgar) yang demikian itu supaya mereka mudah dikenali. Lantaran itu mereka tidak diganggu. Allah maha pengampun lagi maha penyayang.

Sesungguhnya sebilangan ahli Neraka ialah perempuan-perempuan yang berpakaian tetapi telanjang yang condong pada maksiat dan menarik orang lain untuk melakukan maksiat. Mereka tidak akan masuk Syurga dan tidak akan mencium baunya - Petikan dari Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim. Keterangan : Wanita yang berpakaian tipis/jarang, ketat/ membentuk dan berbelah/membuka bahagian-bahagian tertentu.

01 February 2011

Tahajud Diri

0 ulasan
Rob, dalam keheningan malam 
Ada tasbih-tasbih sujud menyejukkan hatiku
Butir-butir rindu yang menghampiriku
Butir air mata yang menghapus noda diri



Rob, bila kusebut nama-Mu
Tersentuh dalam jiwa ini 
Menjerit karena jauh dari-Mu



Peluklah diriku di dalam tenteram-Mu
Belailah daku dalam kasih-Mu
Kuhanya rindu redha-Mu



Ya Allah, begitu yakinnya diri ini
Tiada Tuhan selain Engkau
Dan Muhammad adalah rasulmu



Rob, bila kusebut nama-Mu
Tersentuh dalam jiwa ini 
Menjerit kerana jauh dari-Mu



Peluklah diriku di dalam tentram-Mu
Belailah daku dalam kasih-Mu
Kuhanya rindu redha-Mu




Ya Allah, begitu yakinnya diri ini
Tiada Tuhan selain Engkau
Dan Muhammad adalah rasulmu

Ya Allah, inilah solat dan ibadahku
Hidupku serta matiku kupasrahkan pada-Mu


22 September 2010

PeReMPuAN ShALiHah

0 ulasan


Hatim Al Asham berkata :
"Wanita shalihah adalah menjadi tiang agama dan kemakmuran rumah tangga serta dapat membantu ketaatan terhadap suaminya. Adapun wanita yang ingkar terhadap aturan hidupnya dapat membuat hancur hati suaminya, sedang dia sendiri tertawa".


Abdullah bin Umar berkata :
"Tanda wanita ahli neraka adalah tertawa jika berhadapan dengan suaminya dan menghianatinya apabila suaminya membelakangi".


Hatim Al Asham berkata :
"Diantara tanda-tanda wanita shalihah adalah:
1. Mencintai suaminya karena takut kepada Allah
2. Merasa cukup dan menerima pemberian Allah
3. Perhiasannya berupa sifat sosial dan pemurah atas harta yang dimiliki
4. Ibadahnya berbuat baik dan berkhidmat kepada suaminya
5. Cita-citanya bersiap-siap menghadapi mati".

Termasuk dosa besar adalah keluarnya wanita yang bersuami dari rumahnya tanpa izin suaminya, sekalipun karena matinya salah seorang dari kedua orang tuanya untuk menghormati jenazahnya.
Disebutkan dalam kitab "Ihya" karya Imam Al Ghazali, bahwa ada seorang lelaki berpergian jauh dan berpesan kepada istrinya jangan turun dari atas kebawah.
Sedangkan ayah dari istrinya itu berada dibawah dan sakit. Lalu ia mengutus seorang wanita kepada Rasulullah SAW untuk memintakan izin beliau, kalau ia akan turun menjengguk ayahnya.
Maka Rasulullah SAW bersabda : " Taatlah kamu pada suamimu dan jangan turun". Akhirnya ayahnya meninggal, lalu meminta izin lagi pada Rasulullah SAW untuk memperkenankan turun menyaksikan jenazah ayahnya.
Rasulullah bersabda : " Taatlah kamu pada suamimu dan janganlah turun". Lalu ayahnya telah dimakamkan. Maka Rasulullah SAW mengutus seseorang kepada wanita itu  untuk menyampaikan sabdanya, bahwa Allah ta`ala telah mengampuni ayahnya karena ketaatan wanita itu terhadap suaminya.

11 August 2010

Itulah Kita

0 ulasan



Ada 
orang mengatakan alangkah susahnya menjadi perempuan. Banyak benar
 
kekangan, sedari kecil tidak boleh hidup bebas. Pergerakannya
 
diperhatikan orang tua. Gerak gerinya menjadi bualan. Hinggalah ada juga
yang memberontak jiwanya, ingin keluar dari kepompong sehinggalah
 
dibuang sifat-sifat kewanitaannya untuk menyamai lelaki. Yang jauh dari
 
itu mempersoalkan taqdir yang telah ditentukan oleh Yang Maha Esa. Lalu
 
ia melanggar naluri dan fitrah seorang wanita.


Wanita perlu pula 
menutup auratnya dengan sempurna. Maklumlah aurat yang rata-rata
 
difahami hanya sekadar menutup rambut sudah memadai katanya sedangkan ia
jauh dari itu. Tutur katanya juga perlulah dijaga agar tidak timbul
 
perasaan jahat di hati lelaki. Hinggalah terbit dari hati "Wahai,
 
sukarnya menjadi seorang wanita"


Rupanya apabila Islam telah 
menyebarkan sinarnya pada zaman Jahiliyyah yang menzalimi wanita dan
 
anak-anak perempuan maka tinggilah martabat kemuliaan wanita.
 
Sehinggalah di dalam al Quran terdapat surah An Nisa' iaitu surah wanita
dan Islam amat menjaga wanita serta ditunjukkan hak-hak yang perlu
 
diberi kepada kaum hawa ini.


Wahai wanita, janganlah hendaknya 
dirimu dibiarkan rosak oleh kaum Adam yang jahat perangainya,
 
dipergunakan untuk mendapatkan keuntungan. Lihat sahajalah di setiap
 
iklan di dalam media massa, bukan barangan yang menjadi tontonan. Tetapi
di sebaliknya wanita yang berada di sisinya, maka larislah barangan
 
disebabkan wanita dipergunakan setiap mahkota yang ada padanya. Alangkah
harubirunya dunia ini apabila pemudinya rosak akhlaknya. Bila tiada
 
kekuatan aqidah dan pendidikan agama, walau seorang profesional
 
sekalipun tidaklah lepas dari jatuh ke lembah kehinaan jika tiada cinta
 
kepada Allah.



05 August 2010

Menyambut Ramadhan Al-Mubarak...

0 ulasan



Persediaan
Cara
Iman
1. Taubat yang benar (Istighfar, meninggalkan maksiat).
2. Sentiasa berdoa Allahumma Ballighna Ramadhan.
3. Perbanyakkan puasa di bulan Sya’ban (Isnin-Khamis, 15-16-17).
4. Membaca Al-Quran (meletakkan matlamat satu juz sehari misalnya).
5. Mujahadah untuk bangun malam (beberapa kali seminggu).
6. Berzikir setiap masa, Al-Mathurat pagi dan petang (penggunaan tasbih sangat membantu). 
Ilmu
1. Membaca/belajar buku Feqah Puasa dengan lengkap beserta kelebihan, rahsia, dan tafsiran ayat Al-Quran yang berkait dengan puasa.
2. Membaca buku-buku penyucian jiwa.
3. Mendengar ceramah-ceramah tentang Ramadhan.
4. Mengulangkaji surah-surah yang telah dihafal, sebagai persediaan solat samada sebagai imam atau makmun di bulan Ramadhan.
Dakwah
1. Bersedia untuk memberi tazkirah/ceramah tentang kelebihan dakwah di bulan Ramadhan.
2. Menghadiri majlis ilmu di masjid-masjid samada sebagai penceramah atau pendengar.
3. Mengingatkan orang lain tentang kepentingan membuat persediaan untuk Ramadhan.
4. Memberi hadiah Ramadhan kepada rakan-rakan dengan tujuan mendekatkan diri dan mereka kepada Allah.
5. Menyediakan risalah/majalah kecil untuk jiran-jiran tentang persediaan menyambut Ramadhan.
Keluarga
1. Membuat persediaan bersama seluruh ahli keluarga untuk menyambut Ramadhan terutama dari aspek iman dan ilmu.
2. Membaca buku berkaitan Ramadhan bersama-sama.
Keazaman
1. Membuka lembaran amalan baru yang jauh lebih baik.
2. Menjadikan hari-hari dalam bulan ini, lebih baik dari hari-hari biasa.
3. Sentiasa memakmurkan rumah Allah, pada setiap solat fardhu dan iktikaf.
4. Membersihkan puasa dari perkara yang merosakkannya seperti mengumpat.
5. Sentiasa berlapang dada.
6. Menghadirkan niat untuk amal soleh di bulan puasa.
Jihad
1. Merealisasikan matlamat ‘Bersungguh-sungguh melawan nafsu’.
2. Menahan diri dari berlebihan dalam perkara harus (makan, pakaian, tidur).
3. Menjaga lidah dari berkata keji, mengumpat, dan mencaci.
4. Menahan syahwat dari perkara yang haram.
5. Membuat semakan amalan di bulan Ramadhan tentang segala yang dibincangkan di atas.

“Dan bersedialah  kamu dari kekuatan untuk peperangan itu apa yang kamumampu dari kuda yang terikat moga demikian menakuti musuh Allah dan musuh kamu..” (Al-Anfal : 60).


27 July 2010

calon solehah

0 ulasan
Dikelilingi timbunan nota-nota kuliah, menjelang imtihan yang menyesakkan jiwa bukanlah perkara baru dalam hidupku. Semenjak bergelar mahasiswa di IPTA utara ini, bermusafir menjejak ilmu perokonomian yang hampir tamat destinasi pengajian sarjana mudaku ini. Malah bukan perkara yang ajaib jika tidurpun berselimutkan helaian nota. Menjeling sejenak salinan tesis pelengkap pengajianku.

Aduhai, tidak kunafikan ia menuntut masa 24 jam 1minit setiap hari. Memerah otak yang masih punya tanggungjawab lain untuk menerima input ekonomi untuk dihadami. Serabut..?! tapi, berkat kesabaran, ketidakjemuan menapak ke paras 3 Fakulti Ekonomi yang menyisipkan 1001 kenangan, berbincang dengan penyelia, Dr. Zairy adalah antara ramuan yang kutumiskan dalam karya hak milik terpelihara ini. Senyum tanda aku puas. Syukur ya Allah!

Menerima sms tanpa diundang yang sengaja memenuhkan inbox pesanan handset lewat 2 hari yang lalu, sedikit sebanyak membuatkan aku terganggu.

"khabar apakah zaid di sana? Semoga hidupmu sentiasa dalam keberkatanNya. Maaf, kiranya sms ini menggangu. Masih ingatkah zaid pada husna?

Husna, mana mungkin nama itu padam dalam diari hatiku ini. Nama yang menyepi hampir 3 tahun yang lepas seusia dengan tahun pengajianku di sini. Nama yang mencatatkan kelukaan pada hati ini. Nama yang mengukir kenangan manis, tatkala menerima balasan pertama kali untuk mendekati gadis ini ketika di tingkatan 4, maahad johor. Namun, khabar yang kuterima di pertengahan semester pengajian untuk mengambil peperiksaan STAM membuatkan aku terkedu. Lantas kuatur langkah menuju ke utara, cuba untuk mencari ketenangan bagi kelukaan ini.

"zaid, maafkan husna. Husna masih menyayangi zaid. Perasaan husna masih segar seperti 5 tahun yang lepas".

Aku tersenyum membaca sms yang ke2. Senyum yang aku sendiri tidak pasti apa maksudnya. Mungkin aku mendabik bahawa aku menang! Dia kembali kepadaku, seperti yang pernah dilafazkan oleh teman akrabku, jika hatiku benar-benar mengasihinya dia pasti akan kembali padaku. Benar teman, kini dia kembali!

"Lelaki yang soleh takkan mengalah hanya kerana cinta seorang perempuan".Ya aduhai, kata-kata yang membuatkan darahku tersirap. Pedih! Nak nak ia dilafazkan oleh seorang perempuan. Cis, bengang sungguh ketika itu. Disapa oleh seorang sepupu yang ku kira paling 'bengkeng' dan sombong. Jarang benar mencernakan senyuman. Hanya wajah selamba yang dipamerkan. Ini semua, Angah punya pasal. Dicanangkan seluruh famili ketika syura keluarga akhir bulan itu. Malu sangat. Mahu rasanya ditukar Angah menjadi katak yang paling hodoh.

"Belajar di Maahad untuk menjadi pencinta manusia yang lemah ker? Rugi Ayah Chik menghantar awak belajar di sana?"

Sibuk sungguh kau perempuan. Hatiku yang parah ini kau simbah dengan limau nipis. Memang kau perempuan yang tidak mengerti. Tiada daya lagi untuk kumenjawab setiap peluru bicara yang dihamburkan oleh gadis berwatak serius itu. Ya kau menang?!Akurkah aku dengan setiap patah-patah kata yang begitu melukakan hati, tapi sukar untuk kunafikan kerana maujud kebenaran dalam senjata bicara itu. Benar aku insan dhaif yang lemah..lemah dengan cinta manusia yang sia-sia.

Aku tertunduk lesu.

"Awak sekadar mengejar cinta yang tidak pasti akan kejayaannya. Dia juga manusia yang lemah sama seperti awak, ciptaan daripada hinanya air mani. Mengapa perlu dikejar cinta daripada insane yang hanya mengerti makna keseronokan semata-mata. Tidak salah jika saya mengatakan cinta yang awak dambakan itu adalah salah satu daripada acuan lagenda agung kononnya, Romeo Juliet, Laila Majnun. Apa kurangkah lagenda cinta Islam untuk awak jadikan role model?Apa kurangkah kisah-kisah cinta Islam yang mampu awak lihat dan ambil iktibar. Atau awak yang sengaja membutakan mata dan hati?! Takkan ada yang mencebik andai cinta yang awak kejar seagung cintanya Rabiatul Adawiyah, seteguh kalimah syahadah Bilal Rabah dan seindah kasihnya Handzalah!"

Bisa benar kata-kata daripada mulut mungil itu. Aku dikatakan buta mata dan hati?! Benarkah telahan gadis itu? Hai, bukan awak yang merasa pedihnya hati ini, mudah benar membuat rumusan yang tidak adil itu, cuba kena pada batang hidung sendiri, mahu meraung.

"Benar, yang merasa semua kepedihan itu hanyalah awak. Kami yang memandang rasa serabut tengok keadaan awak. Konon-konon cita untuk berjuang di medan sampai jihad nun di Palestin katanya, tapi baru dijengah mehnah sebesar zarah ini, sudah mahu tumbang... Aduhai lelaki, kau bukan calon soleh untuk bercita-cita menagih syahid di medan sana!"

Bulat mataku memandang wajah mulus bertudung labuh itu. Sapaannya di rembang itu ketika berselisih di dapur rumah opah menyemarakkan lagi khutbahnya. Aku hanya memandang. Ingin aku membalas tapi memandangkan Angah yang tersengih di sebelahnya, aku memujuk diri supaya menerima sahaja hemburan kata-kata itu.

"Berapa lama kau mengenali perempuan itu? Pastinya tidak selama kau mengenali penciptaMu, benar bukan?! Cinta yang kau sendiri tidak pasti arah tujuan itu, benar-benar telah berjaya menumbangkan semangat juangmu kepada dunia. Cinta duniawi itu telah berjaya!"

Aku mencebik dan tersenyum sinis.

"Kau tidak percaya?! Lihat sahaja dirimu itu, mengalahkan ayam mati bini".

Mungkin! Aku mengiyakan walaupun hanya di dalam hati akan kebenaran kata-kata itu. Melihat keadaan aku, memang sah lah seolah-olah menunggu masa untuk dimasukkan ke dalam wad gila. Bertahun aku menganyam kasih bersama Husna, akhirnya aku ditinggalkan setelah aku menyerahkan seluruh kepercayaan aku padanya. Alasan yang cukup pasif, pada bicaraku. Menerima calon yang diusulkan oleh keluarganya. Sukar untuk aku menerima hakikat itu. Dan, inilah habuan yang aku terima. Pelajaran entah ke mana, kehidupan yang tidak terurus. STAM, bakal menyapa tidak kurang daripada 2 bulan lagi. Dan aku tidak menjanjikan bahawa sebarang kejayaan bakal kuraih pada keluargaku.

"Kau terlalu naif!"

Aku tersentak, benarkah?

"Lihatlah wajah-wajah babahmu, umimu dan lihatlah dengan mata hatimu, ISLAM! Golongan sepertimu adalah yang paling disukai oleh musuh-musih Islam. Lihatlah kebenaran, musuh-musuh Islam tidak pernah takutkan senjata kita, tetapi mereka cukup takutkan semangat jihad yang ada pada kita, ORANG ISLAM. Tapi, lihatlah jihadmu sudah terkulai layu.. Kau takkan mampu menentang mereka, sebab kau tidak mampu menentang jihad nafsumu dalam dirimu!"

Mendatar kalimah itu.

"Dimanakah peganganmu selama ini? Dimana alunan Kalamullah itu? Sudah lama benar aku tidak mendengar suaramu memuji Kalam Allah itu. Kau berpotensi untuk menjadi calon soleh untuk dirimu, keluargamu, dan agamamu. Perhatikanlah Allah tidak pernah menyediakan sepahit-pahit ubat kepada makhlukNya melainkan ubat itu menjanjikan satu kenikmatan kesihatan pada jiwamu yang takkan kau temui jika kau masih menutup mata hatimu!"

Aku meneliti bait-bait yang terlontar.

"Aku tidak menafikan manusia itu tidak memerlukan cinta, sebab cinta itu kurniaan yang nian indah oleh Allah. Tapi, jangan rosakkan cinta itu dengan kelalaian hatimu dalam mempertimbangkan antara yang abadi dan bersifat sementara. Cinta manusia hanya sementara, jadikanlah ia penyuluh untuk dirimu meraih syurga Allah. Takkan kau temui cinta hakiki, selagi kau tidak membuka mata hatimu untuk mencari cinta abadi yang telah wujud dalam dirimu sedari azali, Aku takkan sedih jika kau kecewa dengan hatimu yang tidak kuat menyintai Allah kerana kau takut untuk mendapatkan cinta itu kerana kau tahu siapa dirimu yang sebenarnya untuk meraih cinta Allah yang ternyata ramai berebut untuk mendapatkannya."

Dia melepaskan satu keluhan.Tapi aku terlalu sedih, kau hanya lemah hanya kerana cinta manusia biasa. Tidak terbanding dengan cinta yang terlalu agung itu. Kau terlalu lemah... sebab hatimu terlalu lemah untuk membuka mata hatimu melihat kepastian cinta yang sebenarnya."

Pengakhiran ceramah cinta itu, dia berlalu tanpa memandang wajahku. Angah kulihat menitiskan air mata. Kenapa? Terbit persoalan itu.

"Jangan biarkan hati itu sunyi tanpa cinta Allah," terluncur kata-kata daripada Angah yang tidak pernah aku jangka kan.Malam itu, lama aku bermunajat dan berteleku di atas sejadah. Qalam mulia itu kembali intim di bibir, tidak sekadar hanya merenung seperti kebiasaanya. Malam itu menyaksikan air mata lelaki ku, tumpah jua akhirnya, biarpun ia bukan yang pertama.

Tapi, kali ini ia tumpah pada yang berhak. Menangisi kepasifan diri ini. ..

Serasanya itulah kali pertama aku merasakan akulah insan yang terlalu bodoh. Mendamba cinta yang hanya memberikan aku kesakitan. Tapi, Dia masih menyayangi diriku ini. Dikirimkan seorang insan untuk menegur kealpaanku. Dialah yang menyedarkan aku. Tapi, aku tahu ucapan terima kasih itu takkan dia terima sebaliknya dia pasti akan menyuruh aku menyampaikan ucapan terima kasih ku pada yang jauh lebih berhak.. pada Allah. Benar, kata-katamu itu terlalu benar.Itulah kisah tiga tahun lepas. Kini, aku sudah mampu tersenyum.

Tersenyum kerana aku sebenarnya sedang cuba untuk meraih ciri-ciri calon soleh yang pernah singgah di pendengaranku ini. Dan aku takkan berputus asa, takkan malu memohon padaNya moga akulah calon soleh untuk meraih cintaNya yang abadi.Kepada sepupuku, Mardhiahtul Aliah... terima kasih atas sindiran sinismu itu. Terlalu pahit, tapi buah kemanisan iman itu sudah kutemui.Husna, juga ucapan terima kasih. Kerana jika dia tidak memutuskan hubungan itu, pasti aku takkan mengenal hakikat diri.Sms husna ku balas..."

"Biar nafsu sunyi tanpa godaan, biar kaki sunyi tanpa berjalan, tapi jangan biar aqal sunyi tanpa ilmu dan jangan biar hati sunyi tanpa cinta kepada Allah SWT,"


 
footer